Pembahasan Kurikulum bukanlah permasalahan sederhana, hal ini disebabkan banyaknya
literatur yang berbeda-beda sejak pembahasan pengertian dari Kurikulum.
Banyaknya pendapat ahli mengakibatkan lebih banyak lagi persepsi terhadap
Kurikulum dikalangan yang bukan ahli seperti saya. Namun keadaan ini dapat kita
sederhanakan tanpa mempersempit arti dari Kurikulum tersebut.
Kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu curere yang berubah menjadi
kata benda curriculum. Kata ini dipakai pertama kali dalam dunia atletik yang
diartikan sebagai a race course, a place for running a chariot. Suatu jarak
untuk perlombaan yang harus ditempuh oleh seorang pelari atau kereta pacu
mencapai garis finish.
Dalam arti sempit kurikulum diartikan sebagai “sejumlah materi yang di
sajikan dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai kriteria tertentu sehingga
dinyatakan lulus pada pelajaran tertentu atau sejumlah mata pelajaran yang harus
dikuasai dalam kurun waktu tertentu sehingga dinyatakan lulus pada jenjang
pendidikan tertentu. George A. Beauchamp (1986) mengemukakan bahwa : “ A
Curriculun is a written document which may contain many ingredients, but
basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in
given school”. Pendapat lainnya mengemukakan bahwa kurukulumbukan hanya
sebagai serangkaian dokumen tertulis saja melainkan kurikulum lebih dianggap
sebagai suatu pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses
pendidikan, seperti dikemukakan oleh Caswel dan Campbell (1935) yang mengatakan
bahwa kurikulum … to be composed of all the experiences children have under
the guidance of teachers.
Perbedaan pengertian Kurikulum diakibatkan perbedaan cara pandang para ahli
terhadap Kurikulum, hal ini memerlukan pembahasan lebih lanjut. Sebagai benang
merah dari perbedaan tersebut Purwadi (2003) membagi pengertian kurikulum
menjadi enam bagian yatu :
- Kurikulum sebagai ide
- Kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan kurikulum
- Kurikulum menurut persepsi pengajar
- Kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas
- Kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik
- Kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum
Sementara itu kebijakan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa:
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar